Selama ini kita lebih sering mendengar atau familiar dengan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dimana berperan pada logika, pembelajaran bahasa, angka, tulisan, dan hitungan. Sedangkan otak kanan berperan pada daya kreatifitas, imajinasi dan lainnya. Otak tengah (Mesencephalon), berfungsi sebagai jembatan penghubung antara otak kanan dan otak kiri, dan selain itu juga berfungsi sebagai keseimbangan. Otak tengah juga yang mendominasi perkembangan otak secara keseluruhan. Fungsi dari otak tengah dimana dalam keadaan tertidur dapat berkembang secara maksimal. Pada penelitian kedokteran, otak tengah berhubungan dengan frekuensi gelombang otak (alpha hingga tetha) yang dikenal bisa mengondisi tubuh manusia menjadi rileks dan nyaman.
Training aktivasi otak tengah efektif untuk usia anak 5 – 15 tahun, yang biasa dilakukan dengan Metode Belajar Menutup Mata, untuk membantu anak2 memasuki kondisi terbimbing midbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri, serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata membantu anak lebih fokus/konsentrasi, setelah terbiasa tidak perlu lagi menutup mata juga dapat menggunakan otak tengah/midbrain dan terjadi keseimbangan antara otak kanan dan kirinya
Aktivasi otak pada anak dapat dilakukan. Otak tengah banyak mengkoordinasi pendengaran dan pengelihatan. Indera pendengaran kita terdapat pada telinga kanan dan telinga kiri. Seperti kita ketahui telinga kiri dikontrol oleh otak kanan, sedangkan telinga kanan dikontrol oleh otak kiri. Agar kita dapat mengetahui sumber dari suatu suara, masukan dari telinga kanan dan telinga kiri perlu digabung dan dibandingkan. Otak tengah berperan banyak dalam koordinasi ini.
Begitu juga dengan pengelihatan. Otak tengah berperan dalam pengaturan pupil mata dan koordinasi mata kanan dan kiri. Aktivasi otak tengah banyak melibatkan masukan dari pendengaran. Dari hasil studi yang intensif, ditemukanlah suatu bentuk gelombang yang dipercaya dapat mengaktivasi otak tengah. Panjang gelombang dan alunan gelombang ini disebut gelombang Alpha. Otak tengah dapat diaktifkan dengan mempergunakan pendengaran. Tidak semua jenis gelombang Alpha dapat mengaktifkan otak tengah. Gelombang Alpha dengan tingkat tertentu dan bentuk tertentulah yang dapat mengaktivasi otak tengah.
Aktivasi otak tengah ini juga melibatkan pelatihan mata. Gerakan mata disingkronkan dengan bentuk gelombang yang dapat membantu aktivasi otak tengah. Aktivasi otak tengah dilakukan sepenuhnya dengan bantuan teknologi audio visual. Ada banyak cara aktivasi otak tengah di dunia ini. Cara yang dipakai di Indonesia adalah dengan mempergunakan hasil penelitian ilmiah. Aktivasi tidak dilakukan dengan mempergunakan aspek rohani. Aktivasi otak tengah ini juga tidak melibatkan kegiatan yang biasanya hanya dilakukan oleh suatu kalangan agama tertentu saja misalnya meditasi. Hanya anak-anak di bawah umur 15 tahun sajalah yang secara efektif otak tengahnya dapat di aktivasi.
Otak tengah yang telah teraktivasi dapat memancarkan gelombang otak. Gelombang otak ini dipantulkan oleh objek sekitar, dan ditangkap kembali oleh otak tengah. Hal ini berfungsi seperti mata kita bekerja. Mata kita dapat melihat sinar yang dipantulkan oleh objek sekeliling kita. Melihat dengan mata tertutup adalah tanda bahwa otak tengah seseorang telah diaktivasi.
Kemampuan dengan mata tertutup bukanlah tujuan akhir dari aktivasi otak tengah. Dengan otak tengah yang telah diaktivasi, fungsi otak akan lebih maksimal.
Kemampuan dengan mata tertutup bukanlah tujuan akhir dari aktivasi otak tengah. Dengan otak tengah yang telah diaktivasi, fungsi otak akan lebih maksimal.
Bila otak tengah diaktifkan, daya konsentrasi akan meningkat, kemampuan fisik berkembang, otak kanan dan kiri seimbang, ada keseimbangan hormon, dan daya intuisi meningkat.
Ada efek ajaib dari aktivasi otak tengah, misalnya bisa mendeteksi penyakit, menerima sinyal firasat, memprediksi masa mendatang, menebak kartu, mewarnai tanpa melihat, dan sebagainya.
Ada efek ajaib dari aktivasi otak tengah, misalnya bisa mendeteksi penyakit, menerima sinyal firasat, memprediksi masa mendatang, menebak kartu, mewarnai tanpa melihat, dan sebagainya.
Sumber :